Rizal Ramli (lahir 10 Desember 1954 di Padang, Sumatra Barat) adalah seorang politikus dan ekonom Indonesia. Ramli menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kelautan di bawah pemerintahan Joko Widodo serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Dia adalah Ketua Komite Kebangkitan Indonesia dan kandidat independen untuk Presiden Indonesia dalam pemilihan Juli 2009.
“Extraordinary leadership when we don’t have power, but can voice the hearts and feelings of the people”
Rizal Ramli ditunjuk oleh Presiden Abdurahman Wahid menjadi Kepala Bulog pada tahun 2000. Meski ia hanya memimpin Bulog selama 15 bulan ia berhasil membawa keuntungan bagi Bulog. Rizal berhasil memberikan terobosan yang mendongkrak nilai perekonomian Bulog hanya dalam kurun waktu enam bulan. Kebijakan penting yang dilakukannya pada periode ini adalah:
-Penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Ia juga melakukan penyederhanaan dan konsolidasi rekening-rekening Bulog yang sebelumnya berjumlah 117 rekening menjadi hanya 9 rekening saja.
-Melakukan proses restrukturisasi untuk mempersiapkan Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum).
-Melakukan rotasi pejabat Bulog dengan menukar posisi pejabat yang sebelumnya berdinas di ‘tempat basah’ dipindahkan ke wilayah yang dianggap ‘kering’ dan sebaliknya.
CV-Rizal Ramli (English)
Karir Kementrian
Rizal Ramli diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000. Beberapa hari setelah diangkat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Kwik Kian Gie, Rizal Ramli lalu mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi. Program percepatan pemulihan ekonomi tersebut meliputi:
-Menciptakan stabilitas di sektor finansial
-Meningkatkan kesejahteraan rakyat di pedesaan untuk memperkuat stabilitas sosial-politik
-Memacu pengembangan usaha skala mikro dan usaha kecil menengah (UKM)
-Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani
-Mengutamakan pemulihan ekonomi berlandaskan investasi daripada berlandaskan pinjaman
-Memacu peningkatan ekspor
-Menjalankan privatisasi bernilai tambah
-Melaksanakan desentralisasi ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan fiskal
-Mengoptimalkan pemanfaatan suberdaya alam
-Mempercepat restrukturisasi perbankan
Mei 2001, saat mantan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana UI ini menjabat sebagai Menteri Perekonomian juga membuat terobosan lain dengan mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators. Lewat terobosannya tersebut, banyak pihak menilai bahwa langkah yang dilakukan Rizal adalah langkah yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi negara. Rizal Ramli juga pernah menyelamatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari kebangkrutan tanpa menyuntik uang tetapi melalui revaluasi asset, sehingga modal yang dari minus 9 Triliun Rupiah melonjak menjadi surplus 119,4 Triliun Rupiah.
Presiden Abdurahman Wahid menggeser Rizal Ramli menjadi Menteri Keuangan pada 12 Juni 2001, pada masa peralihan pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid ke pemerintahan Presiden Megawati yang resmi menjabat pada 23 Juli 2001. Rizal sempat menjabat hingga 9 Agustus 2001, sebelum digantikan oleh Budiono.